Jakarta, Media Publica – Memiliki berat badan berlebih kadang menjadi momok menyeramkan bagi sebagian orang. Paradigma akan tubuh gemuk nampak lebih menakutkan daripada memiliki tubuh kurus. Tidak banyak orang yang tahu, bahwa sebenernya memiliki tubuh terlalu kurus sama berbahayanya dengan obesitas.
Seperti yang dilansir dari Antara, sebuah studi telah menyimpulkan bahwa risiko kematian yang dihadapi orang-orang yang terlalu kurus sama besarnya dengan orang yang menderita obesitas. Berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan dari St. Michael’s Hospital, Toronto, Kansas, orang dewasa dengan Body Mass Index (BMI) kurang dari 18,5 memiliki risiko kematian 1,8 kali lebih tinggi dibandingkan dengan orang dengan berat badan normal.
“BMI tidak hanya mencerminkan lemak tubuh, tetapi juga massa otot. Jika kita ingin terus menggunakan BMI dalam perawatan kesehatan masyarakat, kita harus menyadari bahwa individu yang kuat dan sehat adalah yang memiliki lemak tubuh dalam jumlah wajar dan tulang, serta otot yang kuat,” ujar Dr. Joel G Ray, seorang dokter dan peneliti studi dalam penelitian pada Journal of Epidemiology and Public Health.
Namun, risiko makin meningkat pada orang-orang yang memiliki gaya hidup tidak sehat. Perokok, peminum alkohol dan penderita penyakit paru-paru merupakan beberapa dengan risiko demikian.
Dalam sebuah penelitian pada tahun 2011 pun menyebutkan bahwa orang yang kurus berkemungkinan memiliki lebih banyak lemak disekitar jantung dan hati. Hal ini terjadi karena terkadang orang dengan tubuh kurus merasa dirinya cukup sehat untuk menyantap makanan sembarangan, siap saji dan mengakibatkan meningginya tingkat kolesterol, serta masalah kesehatan lainnya.
Fungsi kekebalan tubuh yang menurun, masalah kesubuhan dan osteoporosis pun menjadi bayang-bayang bagi orang-orang dengan tubuh kurus. Kondisi tubuh dan tulang yang lemah lebih sering terjadi pada orang-orang kurus daripada orang-orang dengan kelebihan berat.
Sumber: Antara & Republika
Editor: Dwi Retnaningtyas