Disaat itu tidak ada kepedulian terhadap meningkatnya peredaran narkoba di Irlandia yang dapat dilihat melalui kurangnya pengawasan dari aparat untuk menindaklanjuti kasus-kasus tersebut. Oleh karena itu, Veronica ingin menulis mengenai kasus kriminal dan sindikat pengedar narkoba di Irlandia. Dalam penyelidikannya mengenai kasus ini, ia mendekati Jhon Traynor yang menjadi narasumbernya tentang pengedaran narkoba. Tetapi Jhon telah membohongi Veronica dengan memberikan informasi yang salah kepada Veronica seperti yang ia katakan bahwa Martin Cahlil adalah bos pengedar narkoba tetapi akhirnya Martin meninggal dan tidak terbukti sebagai pengedar narkoba, dan kemudian tuduhan kembali ditujukan kepada Gerry Hutch oleh Jhon bahwa Gerry adalah pembunuh dari Martin padahal sebenarnya pembunuh dari Martin adalah John Giligan, seorang kriminal dan juga bos pengedar narkoba di Irlandia.
Di film ini Veronica tampak sangat energik dan sangat serius terhadap apa yang akan dilakukannya, tidak menyerah walaupun telah mendapatkan terror dari Jhon Giligan mengenai berita yang akan ditulisnya dan secara otomatis menyeret nama Giligan sebagai bos pengedar narkoba. Teror pertama yang didapat olehnya ialah adanya seseorang yang dikirim untuk menembaknya, tetapi dia tidak menyerah dan tetap ingin menulis berita tersebut agar kasus ini dapat terpecahkan dan terungkapnya semua fakta. Pada akhirnya, ia berani menemui Giligan secara langsung. Pertemuan ini tidaklah terjadi sesuai apa yang diharapkan. Perlakuan yang tidak pantas dialami Veronica yang dilakukan oleh Giligan berupa pukulan bertubi-tubi yang melukai wajahnya. Lagi-lagi dia tidak menyerah untuk menulis kasus pengedaran narkoba. Tetapi, teror pun kembali datang kepadanya. Tak hanya dirinya saja yang terancam, kali ini anak dan suaminya juga terkena ancaman tersebut. Dia pun terus memikirkan terror yang akan melibatkan orang-orang yang disayanginya, tetapi ia tetap ingin membongkar kasus tersebut, menjauhkan anak-anak dibawah umur dari narkoba. Walaupun saat itu ia dalam keadaan yang cukup bahaya. Sebab, saat itu ia telah mengetahui jika Jhon telah mengirim seseorang untuk mencelakainya dengan cara menembak kakinya.
Setelah dua tahun lamanya melakukan penyelidikan mengenai kasus sindikat narkoba ini, berita duka datang. Pada 1996, Veronica dinyatakan tewas didalam mobilnya dengan lima kali tembakan saat ia ingin menghadiri sidang penilangan atas dirinya. Pembunuh Veronica tidak lain adalah Jhon Giligan dan komplotannya. Giligan telah mengirim orang-orang untuk mengintai perjalanan Veronica untuk menghadiri Sidang penilangannya, yang dimana Jhon Giligan mendapat informasi dari Jhon Trayler.
Rekan, keluarga, serta semua orang tak menyangka kejadian ini. Mengingat kerja keras Veronica untuk membongkar sindikat narkoba yang pada akhirnya menjadikannya sebagai korban atas kerja kerasnya. Tetapi kematiannya membawa dampak yang sangat besar kepada pemerintahan Irlandia. Para penegak hukumnya menegaskan tentang larangan penggunaan dan pengedaran narkoba serta dibuatnya UU mengenai penyitaan kekayaan yang menyangkut atas tindakan kriminal serta dibentuknya CAB sebagai badan penyelidikan. Giligan beserta komplotannya berhasil ditangkap dan dipenjara selama 28 tahun penjara, sedangkan 2 orang yang telah menembak Veronica diberikan hukuman penjara seumur hidup. Segala kekayaan yang dimiliki oleh Giligan pun diambil oleh pemerintah.
Kematian Veronica ini sangat diharapkan juga terhadap pengawasaan yang lebih kepada para jurnalis yang mencari berita dan informasi, memberikan perlindungan dan hukum yang tegas agar tak ada keterpihakkan antara kebenaran maupun kejahatan baik menggunakan uang sekalipun karena jurnalis menyangkut atas kebaikan orang banyak.
Peresensi : Ananda Ratu Ayu Kemuning